Cara Menghitung Bunga Tabungan Bank Beserta contoh soalnya

Posted on
cara menghitung bunga tabungan
cara menghitung bunga tabungan

Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang menjadi intermediari antara surplus dan defisit. Sebab itu, simpanan atau tabungan menjadi salah satu produk wajib yang harus ada di lembaga perbankan. Dan kita selaku nasabah atau calon nasabah harus tahu berapa persentase bunga/bagi hasil yang ditawarkan oleh bank baik BRI, BCA, BNI Mandiri ataupun bank lainnya, dengan itu kita juga dituntut untuk tahu cara menghitung bunga tabungan kita atau bagi hasil jika bank syariah.

Lembaga perbankan memiliki beberapa produk yang ditawarkan seperti Giro, Deposito, dan Tabungan. Tabungan adalah dana dari pihak ketiga, milik perorangan atau badan usaha. Penarikan dana tabungan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media tertentu tetapi tidak dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan berbagai alat lainnya yang memiliki fungsi sama dengan keduanya.

Ketika kita menabung di bank konvensional kita akan mendapatkan bunga. Dalam KBBI bunga adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok dan biasanya persentase bunga akan ditentukan di awal. Sedangkan jika kita menabung di bank syariah kita akan mendapatkan bagi hasil. Bagi hasil dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba yang merupakan suatu bentuk skema pembiayaan alternatif  yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan bunga.

PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL

Setiap orang yang menabung di bank pasti menginginkan persentase bunga atau pun bagi hasil yang tinggi untuk mendapatkan banyak keuntungan. Sehingga kita perlu tahu cara menghitung bunga dan bagi hasil tabungan sebelum kita memutuskan untuk menabung di bank yang menjadi pilihan kita. Namun sebelum kita membahas contoh perhitungan bunga dan bagi hasil tabungan bank perlu kiranya kita membahas tentang perbedaan sistem bunga dan bagi hasil tersebut.

Pertama, penentuan besaran. Yang paling mencolok perbedaan sistem pembagian keuntungan secara bunga dan bagi hasil terlihat pada penentuan besaran. Bunga, ditentukan menggunakan bentuk persentase besaran pokok utang. Sedangkan bagi hasil dintentukan menggunakan rasio atau perbandingan terhadap keuntungan usaha yang dibiayai dari pembiayaan tersebut.

Kedua, acuan pembagian. Acuan dasar penghitungan bunga dan bagi hasil juga berbeda. Besarnya bunga dipengaruhi oleh seberapa besar pokok hutang atau kredit yang dikeluarkan. Sedangkan bagi hasil yaitu menggunakan rasio seberapa besar keuntungan yang dibiayai oleh pembiayaan tersebut.

Ketiga, besarnya pendapatan dan jumlah pembayaran. Pada sistem bunga, pendapatan yang diperoleh bersifat statis, walaupun perusahaan merugi, pokok utang tetap memiliki bunga yang sama serta tetapnya jumlah pembayaran setiap periode. Sedangkan dalam bagi hasil pendapatan menyesuaikan dengan keadaan usaha atau bersifat dinamis. Jika keuntungan yang didapat dari usaha tersebut besar maka bagi hasil pendapatannya juga besar, begitu pula sebaliknya.

Dan yang keempat, eksistensi. Dalam hal ini perbedaan penilaian biasanya muncul disebabkan oleh suatu dasar. Penerapan bagi keuntungan dengan sistem bunga sangat dikecam dan diragukan beberapa kalangan karena diyakini mengaplikasikan sistem riba. Sedangkan untuk sistem bagi hasil tidak ada yang meragukan keabsahannya.

Selain empat hal di atas yang menjadi pembeda antara bunga dan bagi hasil adalah cara menghitung dua sistem tersebut. Untuk lebih jelas, selanjutnya akan dijabarkan bagaimana cara menghitung bunga dan bagi hasil rekening tabungan dengan contoh yang mudah dimengerti.

CARA MENGHITUNG BUNGA DAN BAGI HASIL TABUNGAN

Untuk perhitungan bagi hasil di bank syariah kita fokuskan pada perhitungan dana atau simpanan Mudharabah di mana produk tabungan dengan akad ini bank sebagai pihak Mudharib (pengelola dana) dan nasabah sebagai Shahibul maal (pemilik dana).

Tata cara bagi hasil funding Mudharabah

  1. Penyertaan dana shahibul maal dalam investasi dikoreksi dengan Giro Wajib Minimum
  2. Bobot dihilangkan/diseragamkan = 1
  3. Bobot relatif investasi dalam valuta asing
  4. Cara perhitungan relatif lebih mudah
  5. Mempermudah perencanaan
  6. Penggunaan ekivalen rate dengan hasil investasi per Rp. 1000 dana Mudharabah

Contoh penerapan bagi hasil di Bank Syariah

Apabila bank syariah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp. 90.000.000. DPK yang dapat disalurkan pada pembiayaan sebanyak Rp. 85.500.000 (karena ada Giro Wadiah Minimum sebesar 5%). Pembiayaan yang harus disalurkan ke masyarakat sebanyak Rp. 100.000.000. Dari pembiayaan Rp. 100.000.000 diperoleh pendapatan dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.500.000. Nisbah bagi hasil 65% : 35%. Berapa pendapatan bagi hasil setiap Rp. 1000 dana nasabah?

 

DPK (= Dana Nasabah dengan kontrak Mudharabah) A 90.000.000
DPK yang dapat disalurkan pada pembiayaan (=DPK x (1-GWM)*) B 85.500.000
Pembiayaan yang disalurkan C 100.000.000
Dana bank   14.500.000
Pendapatan dari penyaluran pembiayaan D 1.500.000
Pembiayaan bagi setiap Rp. 1000 DPK E 14,25
*)GWM = simpanan wajib pada bank Indonesia sebesar 5%    
E =       B         x D x      1      x 1000

A                        A

 

Pendapatan investasi untuk setiap Rp. 1000 DPK Mudharabah E 14,25
Saldo rata-rata harian nasabah F 1.000.000
Nisbah nasabah G 65,00
Porsi bagi hasil untuk nasabah bulan ini H 9262,5

 

H =        x F x     G

1000                100

 

Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan pendapatan nasabah untuk bulan ini dengan dana sebesar Rp. 1.000.000 bagi hasil sebesar Rp. 9262,5.[1]

Contoh Soal perhitungan bunga tabungan di Bank Konvensional

Pada awal November 2017 Ny. Betty memiliki dana sebesar Rp. 30.000.000 dan Ny. Betty menabung dananya di Bank Konvensional yang menawarkan bunga 1 bulan 7%. Berapakah bunga yang di dapatkan Ny. Betty pada akhir bulan?

Besar dana nasabah x i (persentase bunga) x  hari dalam sebulan   :   100

                                                                                                 hari dalam setahun

 

30.000.000 x 7 x   30   :   100     = 172,602

                                              365

 

Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan bunga tabungan Ny. Betty untuk bulan ini dengan dana sebesar Rp. 30.000.000 yaitu sebesar Rp. 172,602.

Menabung menjadi kegiatan banyak orang yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk kebaikan masa depan. Jonh Stuart Mill seorang filsuf empiris dari Inggris berpendapat bahwa adalah suatu situasi ideal jika masyarakat membiasakan diri untuk bekerja dan menabung. Cara menghitung bunga tabungan dan bagi hasil tabungan di atas semoga bermamfaat dan membantu untuk menentukan pilihan di bank mana kita akan menabung baik dibank BCA, BRI, MANDIRI, BNI maupun perbankan lainnya.

Baca juga : cara menghitungan bunga deposito

[1] Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, UII Pers, 2004, hlm 68