Risiko Reksadana Syariah Untuk Investasi

Posted on

Perubahan gaya hidup masyarakat jaman sekarang yang beralih pada konsep syariah seakan membawa perubahan di segala hal. Termasuk untuk pemilihan investasi. Sekarang ini, reksadaba syariah cukup digemari. Beberapa bahkan belum tahu ada risiko reksadana syariah dibalik keunggulan yang dimiliki. Berikut ulasan selengkapnya.

Apa itu Reksadana Syariah?

Sebagian besar orang mungkin sudah tahu tentang reksadana yaitu salah satu instrument investasi. Namun, kini muncul istilah reksadana syariah yang sebetulnya mirip dengan konvensional. Bedanya khusus untuk reksadana syariah ini punya prinsip dan kaidah yang disesuaikan dengan syariat islam.

Setiap dana yang disetor oleh investor, nantinya akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Kemudian dari sana akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan dengan label halal atau di bawah naungan Daftar Efek Syariah saja. Tujuan dari diluncurkannya reksadana syariah ini adalah untuk memfasilitasi investor yang mau investasi menurut kaidah syariah.

risiko reksadana syariah

Keunggulan Reksadana Syariah

●       Dijamin Kesyariahannya Oleh DPS

Kamu mungkin masih ragu apa benar reksadana syariah benar-benar sesuai kaidah dan syariat islam? Jika masih berpikir seperti itu, OJK bahkan berani jamin jika investasi reksadana syariah diawasi langsung oleh DPS. Sehingga kesyariahannya sudah pasti terpercaya.

●       Dana Dikelola Oleh Unit Khusus

Cara kerja reksadana syariah ini adalah sebagai investor memberikan wewenang seluruh dananya untuk disetor pada manajer invertasi. Dari situ, akan disalurkan ke perusahaan yang berlabel halal sekaligus sudah bergabung dengan DES (Daftar Efek Syariah). Semua kinerja diatur oleh unit khusus berbeda dengan reksadana konvensional.

●       Punya Banyak Pilihan Produk

Sebagai informasi saja, reksadana syariah pun menawarkan banyak pilihan produk berbasis efek syariah. Menariknya lagi, produk berbasis syariah ini banyak yang sudah setara dengan luar negeri. Bahkan, sampai sekarang reksadana syariah masih tergolong yang pertama di Indonesia.

●       Tersedia Offline Maupun Online

Transaksi keuangan jaman sekarang memang relatif mudah. Bahkan, sudah banyak yang menggunakan metode online sehingga bisa memantau langsung transaksi kapan saja dan dimana saja. Meskipun begitu, buat kamu yang ingin mencoba investasi reksadana syariah bisa lebih nyaman. Sebab akan disediakan transaksi offline maupun online untuk dicoba, sesuai kenyaman investor.

Apa Saja Resiko Reksadana Syariah?

●       Risiko Politik Dan Ekonomi

Dalam suatu negara sudah pasti sangat mudah sekali terkadi perubahan kondisi ekonomi dan politik. Situasi politik yang panas, mau tidak mau membawa pengaruh pada bursa maupun perusahaan. Begitu juga dengan kondisi ekonomi yang kerap tidak menentu. Biasanya membuat kondisi perusahaan pun sering terjadi gejolak.

Ini pun merupakan salah satu risiko reksadana syariah. Mau tidak mau jika situasi bursa dan perusahaan tidak berjalan dengan baik akan mengurangi portofolio yang dimiliki oleh reksadana syariah.

●       Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Nilai unit penyertaan ini juga biasa disebut sebagai NAB atau Nilai Aktiva Bersih. NAB untuk reksadana ini setiap harinya cenderung berubah. Pada umumnya perubahan akan diperngaruhi oleh harga pasar dari portofolio investasi yang dimilikinya.

Ada beberapa hal yang juga ikut mempengaruhi berkurangnya nilai unit penyertaan. Seperti diantaranya adalah berkurangnya harga efek fortofolio, hingga tingkat suku bunga yang tiba-tiba berubah dan berakibat terjadinya fluktuasi pengembalian fluktuasi uang.

Selain itu, risiko reksadana syariah lainnya pun dapat menyebabkan adanya wanprestasi dari bank. Bahkan para penerbit surat berharga pun tidak sanggup mengembalikan uang.

●       Risiko Likuiditas

Resiko reksadana syariah selanjutnya adalah likuiditas. Suatu ketika jika mungkin ada penjualan kembali dari unit penyertaan secara bersamaan dan jumlahnya relatif besar maka akan menjadi masalah lagi. Apalagi jika jumlahnya sampai melebihi alokasi dana likuid.

Kalau sampai hal itu terjadi, mau tidak mau manager investasi akan menjual portofolio dan instrument investasi. Dana yang dibutuhkan tentu tidak sedikit untuk pembayaran penjualan kembali tersebut. Sehingga diperlukan waktu lagi untuk menunggu hasil penjualan dari instrument investasinya.

●       Jumlah Return Yang Tidak Pasti

Apabila Anda berniat mencari investasi yang memberikan return pasti setiap periode waktu tertentu, lebih baik jangan mencoba reksadana syariah. Percayalah investasi reksadana syariah sama sekali tidak memiliki hasil return yang pasti. Banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan nilai investasi hingga pembagian return.

●       Wanprestasi Pihak Perusahaan

Resiko reksadana syariah yang paling sering terjadi adalah terjadinya gagal bayar dari pihak perusahaan. Kondisi perusahaan sudah pasti sering dilanda situasi yang tidak menentu. Apalagi jika sudah ditambah dengan situasi ekonomi dan politik yang sedang goyah.

Saat perusahaan sedang dalam kondisi tidak baik, resiko wanprestasi sudah tidak dapat dihindari lagi. Apalagi, hingga sekarang investasi reksadana masih belum termasuk objek pajak sehingga tidak bisa membantu banyak.

Itu dia tadi apa saja risiko reksadana syariah yang mungkin belum pernah kamu ketahui. Meskipun punya banyak resiko, reksadana syariah pun bisa jadi pilihan yang tepat bagi kamu. Terutama yang ingin investasi namun tetap berada di jalur syariat islam.