Bank garansi merupakan suatu jaminan tertulis yang telah diberikan atau dikeluarkan oleh pihak bank kepada nasabah. Disini, bank akan menjadi seorang pemberi jaminan, sementara nasabah menjadi pihak yang dijaminnya. Untuk mengenal lebih jauh terkait jenis bank garansi, kamu bisa simak beberapa contoh, tujuan, serta mekanismenya berikut ini.
Jenis-jenis Bank Garansi
Ada beberapa jenis bank garansi yang bisa kamu tahu, yaitu:
● Bid Bond atau Tender Bond
Bank garansi ini diterbitkan oleh bank atas keinginan atau permintaan dari para nasabah sendiri. Biasanya, bid bond atau tender bond digunakan oleh nasabah agar dapat mengikuti lelang atau tender. Dalam hal ini, dasar dari penerbitannya adalah undangan tender.
● Performance Bond
Bank garansi ini diterbitkan oleh bank syariah atas permintaan dari para nasabah itu sendiri. Tujuan dari adanya bank garansi ini adalah untuk melakukan suatu proyek atau pekerjaan maupun pengadaan barang.
Dasar penerbitan dari performance bond, yaitu surat perjanjian birongan, surat perintah kerja, lalu pengumuman pemenang tender, serta purchase order.
● Advance Payment Bond
Bank garansi yang diterbitkan oleh bank ini dilakukan karena permintaan nasabah terkait penarikan uang muka dari pekerjaan atau pengadaan yang dilakukan. Umumnya, dasar penerbitan dari bank garansi ini, yaitu karena kontrak kerja, surat perjanjian borongan, atau surat perjanjian kerja.
● Retention Bond
Bank garansi yang dikeluarkan oleh bank karena permintaan nasabah untuk jaminan atas pemeliharaan perawatan setelah pekerjaan atau suatu proyek selesai dilakukan. Adapun dasar dari penerbitannya adalah kontrak kerja, surat perjanjian borongan, adendum kontrak, surat perjanjian borongan, atau surat perjanjian kerja.
● Purchasing Bond
Bank garansi yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah untuk jaminan atas terlaksananya pembelian suatu barang. Adapun dasar penerbitan yang dilakukan karena adanya purchase order serta kontrak jual beli.
● Payment Bond
Bank garansi ini diterbitkan oleh pihak bank atas dasar permintaan nasabah untuk syarat pembayaran. Misalnya, untuk pembayaran kepada supplier dalam kegiatan keagenan maupun distributor barang atau jasa.
Adapun dasar dari penerbitan bank garansi ini adalah surat pengangkatan atau penunjukan keagenan. Selain itu, bisa juga karena distributor serta permintaan penerbitan bank garansi yang dilakukan oleh suatu pabrik tertentu.
● Custom Bond
Suatu bank garansi yang diterbitkan atas permintaan dari nasabah untuk bea cukai. Dalam hal ini, nasabah ingin menangguhkan bea masuk barang, sambil menunggu keputusan dari Departemen Keuangan atau Ditjen Bea dan Cukai yang mampu memutuskan untuk membebaskan bea masuk atas barang bersangkutan. Adapun dasar penerbitan bank garansi ini adalah Surat Keputusan Departemen Keuangan.
Baca juga : Mengenal Produk dan jasa perbankan lebih dekat
Contoh Bank Garansi
Bagi kamu yang penasaran terkait bank garansi, maka dapat simak beberapa contohnya berikut ini.
● Bank Garansi untuk Jaminan Uang Muka
Sumber: akuntansilengkap.com
● Bank Garansi untuk Perdagangan
Sumber: akuntansilengkap.com
Tujuan Bank Garansi
- Bank garansi digunakan untuk memperlancarkan perdagangan barang maupun jasa.
- Adanya bank garansi akan mengatasi kekhawatiran yang dirasakan oleh penerima jaminan. Sebab, para penerima jaminan ini tidak akan mengalami kerugian sama sekali apabila pihak yang dijamin tidak bisa memenuhi kewajibannya atau lalai dalam kewajiban tersebut.
- Untuk memberikan fasilitas serta memberikan kelancaran dalam proses transaksi nasabah, misalnya ketika ada proyek atau usaha. Tak hanya itu, bank juga akan mendapatkan keuntungan dari biaya yang mesti dibayarkan oleh nasabah dan jaminan lawan yang diberikannya.
- Sementara untuk pemegang jaminan, bank garansi memiliki tujuan untuk meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengalami kerugian sedikitpun, apabila pihak yang dijamin melalaikan kewajibannya. Sebab, pemberi jaminan akan mendapatkan ganti rugi dari pihak bank yang telah menerbitkan bank garansi tersebut.
- Mampu memberikan keamanan dan ketentraman saat sedang menjalankan usaha, baik untuk bank, maupun pihak lainnya.
- Mampu menumbuhkan perasaan saling percaya satu sama lain, yaitu pemberi jaminan, penerima jaminan, serta yang dijaminkannya.
Mekanisme Penerbitan Bank Garansi
Dalam mekanisme penerbitan bank garansi, terdapat tiga pihak yang berkepentingan dan terlibat di dalamnya, yaitu:
● Pihak Penjamin
Pihak penjamin yang dimaksud adalah bank, dimana tugasnya adalah untuk menerbitkan jaminan kepada nasabah. Dalam hal ini, nasabah yang dimaksud tentu memiliki kepentingan terhadap pihak tertentu atau pihak lain.
● Pihak Terjamin
Adapun pihak terjamin disini adalah nasabah yang memberikan permintaan atau mengajukan permohonan jaminan kepada pihak bank. Dalam hal ini, nasabah akan meminta untuk dibuatkan surat penerbitan jaminan bank yang digunakan sebagai kepentingan perjanjian dengan pihak lain.
● Pihak Penerima Jaminan
Pihak penerima jaminan merupakan pihak ketiga yang nantinya akan menerima jaminan dari bank karena adanya perjanjian oleh pihak penerima jaminan dengan pihak terjamin, yaitu nasabah itu sendiri. Dalam hal ini, pihak penerima jaminan memiliki hak untuk menerima jaminan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dalam perjanjian yang sudah disepakati tersebut.
Apabila terdapat kelalaian kewajiban yang dilakukan pihak terjamin, maka pihak penerima jaminan berhak atas ganti rugi dari kejadian itu. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa bank garansi mesti diterbitkan.
Perlu diketahui, ketika ingin menerbitkan bank garansi, pihak nasabah atau pihak terjamin harus memiliki simpanan dari bank pemberi jaminan. Umumnya, simpanan yang dimaksud berupa deposito maupun simpanan giro yang jumlahnya mesti sama dengan jumlah uang yang dijaminkan. Tak hanya itu, pihak bank pun akan meminta sejumlah yang provisi untuk menerbitkan bank garansi kepada pihak terjamin.
Demikian informasi mengenai bank garansi yang merupakan suatu layanan perbankan dengan tujuan memberikan kemudahan kepada nasabah untuk beragam transaksi. Bank garansi dapat digunakan sebagai jaminan untuk membereskan kepentingan bisnis masing-masing nasabah. Dengan begitu, nasabah yang menggunakan bank garansi akan memiliki rasa aman ketika melakukan perjanjian yang dilakukannya.