BPKB Motor Butut untuk Kredit 100 Juta? Bisa! (Studi Kasus)

Posted on

[su_list icon=”icon: check”]

  • BPKB motor untuk utang bank
  • Kisah nyata dan studi kasus kreditur dengan BPKB sepeda motor butut

[/su_list]

BPKB motor untuk utang bank

Anda hanya memiliki BPKB motor butut namun ingin mengajukan kredit ratusan juta? Apa mungkin? Jawabannya, mungkin sekali. Jika tidak percaya, Panduan Bank mendapat kisah atau testimoni sebuah bank negeri paling populer di desa-desa, BRI (Bank Rakyat Indonesia). Begini kisahnya, semoga menghibur dan memberi semangat.

Alkisah, di sebuah desa, ada seorang pemuda bernama Agus (nama sebenarnya) yang pusing kepala karena bisnisnya begitu-begitu saja, tidak bangkrut, namun tidak berkembang. Apa lagi, meskipun masih usia 22, dia sudah menikah. Agus ingin membuat istrinya bahagia dengan finansial yang lebih layak.

Dia butuh modal tambahan untuk berkembang. Namun, pemuda itu malu jika harus meminjam orang tua dan atau kawan-kawan. Namun, usaha kecilnya yang tidak seberapa, juga tidak adanya properti agunan yang lumayan, dia urung urung untuk meminjam bank.

Lalu, suatu hari datanglah seorang kawan yang memberikan informasi bahwa motor bututnya bisa dijadikan agunan mengajukan kredit di BRI. Dengan ragu namun akhirnya tekad bulat, dia menggadaikan BPKB motor bebek butut itu untuk mengajukan pinjaman.  Namun, dia kecewa, karena hanya bisa untuk meminjam 4 juta rupiah. Namun, demi berkembangnya usaha, dia mau saja.

Lalu, dengan giat dan semangat, dia mulai mengembangkan usahanya sedikit demi sedikit. Dia baru sadar mendapatkan pinjaman tidak semudah yang dia bayangkan. Dia harus makin disiplin menyisihkan uang, kini untuk membayar cicilan bulanan bank. Terasa berat di awal. Namun, dia selalu konsisten menepati “janji bulanan”.

Setelah lunas pinjaman pertama, dia langsung ditawari nominal 250% dari awal. 10 juta digenggamnya dengan modal yang sama: BPKB sepeda motor bututnya. Begitu juga setelah itu lunas, maka ditawari 20 juta, lalu 30 juta, dan 50 juta.

Kemudian, dia mendaftarkan badan usaha mikro, UMKM. Semakin mantapnya usaha, maka semakin mantap juga kepercayaan bank. Dia kini sudah bisa mengajukan seratus juta, bahkan 150 juta.

Usahanya pun makin berkembang. Kini sudah memiliki sebuah rumah yang cukup mentereng di kisaran rumahnya. Sebuah mobil juga terparkir di depan rumah dengan gagahnya. Investasinya pada lahan sudah berhektar-hektar. Dia juga memiliki beberapa ekor sapi yang dia titipkan kepada peternak-peternak kecil di daerahnya.

Karyawannya kini berjumlah lebih dari 5 orang. Artinya, usahanya bukan hanya menghidupi keluarganya saja, namun juga keluarga karyawannya.

Apa kesimpulan yang bisa dipetik dari Sahabat Panduan Bank di atas?

1. Rasional dalam Mengajukan Bank

Kita harus rasional dalam mengajukan pinjaman bank. Tidak ada orang yang percaya begitu saja tentang kemampuan usaha Anda. Semuanya butuh diyakinkan dengan bukti nyata, termasuk bank. Bank akan sangat menyayangi nasabahnya yang secara rutin dan teratur mengangsur. Bahkan, ketika nantinya berniat untuk berhenti utang, pihak bank akan mendatangi Anda, menawari Anda pinjaman yang lebih besar. Kenapa? Karena mereka sudah cinta kepada nasabahnya. Kuncinya: Kepercayaan.

2. Sabar dan Konsisten dalam Usaha

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Usaha harus Anda tekankan pada “kerja”, bukan hanya pada modal. Berapapun modal yang diberikan, jika Anda tidak konsisten menjalani bisnis yang dibangun. Sesedikit apapun modal yang ada, jika konsisten, maka akan ada pihak pemodal yang percaya lalu membantu permodalan Anda. Bank adalah lembaga yang paling berjasa untuk itu.

3. Bertahap dalam Menapaki Kesuksesan

Kata pepatah, jarak yang panjang akan selalu dimulai dengan langkah pertama yang kecil. Anak kecil pun tidak ada yang langsung bisa berlari. Dia harus belajar berjalan dimulai dari mengguling, lalu merangkak. Baru, bisa berjalan dan akhirnya bisa berlari dengan jarak yang sangat jauh kala dewasa.

Begitu pun dunia usaha. Contoh kisah sangat bagus dijadikan contoh. Sebelum dia bisa benar-benar memiliki usaha yang mantap dengan omset ratusan juta rupiah per bulan, dia mengawali dengan usaha yang berat. Dengan modal bank 4 juta Rupiah, kini bisa ditawari pinjaman ratusan juta rupiah hanya dengan BPKB sepeda motor yang sudah sangat butut bahkan dia kini tak lagi sudi memakainya.

4. Kepercayaan Bank kepada Kreditur

Bank memiliki teori khusus berbunyi know your customer (KYC). KYC ini lah yang menentukan apakah bank mau menyetujui pengajuan pinjaman atau tidak. Untuk pertama kali, bank pasti hanya mau memberikan pinjaman kecil. Jangan anggap bahwa bank pelit mengucurkan kredit. Anggaplah bahwa pinjaman kecil ini sebagai tes awal. Tekuni, dan disiplin lah menyicil angsuran. Maka, sangat dimungkinkan, setelah selesai, Anda akan ditawari pinjaman yang lebih besar. Jika dikombinasikan dengan kerja keras dan kedisiplinan Anda, pinjaman bank ratusan juta rupiah hanya dengan BPKB sepeda motor butut akan memajukan usaha Anda. Keluarga Anda pun akan bangga dengan Anda. Bukankah salah satu tujuan usaha Anda adalah membahagiakan keluarga?

Tentu Anda pernah mendengar kreditur yang sudah tidak dipercaya lagi oleh bank. Setiap pengajuan pinjaman bank yang diajukan, dia selalu ditolak. Kenapa? Karena dia tidak menepati janji akad kredit. Dan kita semua tahu, jika sudah “mangkir” dari bank utama, maka bisa jadi dia akan terjebak utang kepada lembaga abal-abal yang banyak potongan dan bunga besar. Usaha pun tak akan berjalan baik. Seolah-olah, keuntungan usaha hanya untuk membayar bunga pinjaman. Bukankah sangat disayangkan?

Simpulan Artikel BPKB Motor untuk Utang Bank

Demikian lah kisah seorang yang mengajukan kredit ratusan juta rupiah hanya dengan BPKB sepeda motor butut. Jika Anda memiliki sepeda motor butut, maka pertimbangkan untuk mengajukan kredit dengan BPKB sepeda motor butut itu. Mungkin pinjaman pertama hanya akan cair beberapa juta. Namun, jika konsisten, dalam 5 atau sepuluh tahun ke depan, Anda sudah dipercayai pinjaman ratusan juta rupiah hanya dengan BPKB sepeda motor butut Anda.

Leave a Reply