5 Pertimbangan Sebelum Pinjam Bank Agar Tak Menyesal Kemudian Hari

Posted on
Pertimbangan Sebelum Pinjam Bank
Pinjaman Bisa Membelitmu (https://pixabay.com)

Mungkin Anda adalah seorang yang sedang berpikir bagaimana cara untuk menambah modal usaha atau dana untuk hal lain. Lalu, Anda sedang menimbang-nimbang untuk mengajukan kredit pinjaman. Tentunya, kredit pinjaman bank adalah salah satu yang sedang Anda pertimbangkan. Memang, agar tidak menyesal, Anda harus benar-benar memikirkan pertimbangan pinjam bank agar tak menyesal di kemudian hari. Artikel ini akan menolong Anda untuk melengkapi chek list (daftar pertimbangan) itu. Apa saja pertimbangannya? Ini dia.

[su_box title=”5 Pertimbangan Penting Sebelum Mengajukan Pinjaman” box_color=”#442727″]

[su_list icon=”icon: arrow-circle-right”]

  • Prioritas
  • Kondisi usaha
  • Kepemilikan aset
  • Jangan terlalu bernafsu
  • Kesehatan

[/su_list][/su_box]

Mari bahas satu per satu agar pertimbangan pengajuan pinjaman bank Anda lebih rinci dan mencerahkan.

1. Prioritas Peruntukan Pinjaman

Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri, untuk apa Anda mengajukan pinjaman bank? Ada yang mungkin pinjam bank untuk modal usaha, kredit rumah (KPR), kredit kendaraan. Ada pula yang ingin untuk kredit kendaraan idaman (kredit motor atau mobil). Lalu, untuk yang agak suka spekulasi mungkin untuk menanam saham dan sebagainya. Juga, mungkin Anda yang suka belanja online maupun belanja di mall, kartu kredit bisa jadi pilihan untuk dijadikan pinjaman rutin.

Lalu? Bagaimana prioritas Anda? Panduan bank memberikan saran urutan untuk Anda untuk menentukan prioritas. Urutan prioritas yang kami sarankan adalah sebagai berikut:

  1. Modal Usaha
  2. Kredit Rumah
  3. Kredit Kendaraan (nonmewah, lebih baik jika kendaraan untuk menopang usaha)
  4. Penanaman Saham yang hati-hati
  5. Kredit Konsumsi

Tentu saran di atas bukanlah suatu yang kaku, mengingat kebutuhan dan pertimbangan prioritas tiap kepala adalah unik dan berbeda.

2. Kondisi Usaha atau Kondisi Keuangan dan Penghasilan

 

Bagaimana keadaan usaha Anda? Mungkinkah untuk menutup angsuran pinjaman tiap bulannya? Apakah pendapatan Anda stabil dan “bisa diandalkan”?

Mungkin itu pertanyaan-pertanyaan pertimbangan sebelum mengajukan pindaman dari sisi pendapatan Anda saat ini. Bagi Anda yang belum memiliki penghasilan tetap, harusnya harus lebih jeli lagi dan hati-hati karena bisa jadi kredit Anda macet. Jika sudah pernah macet, masa depan perbankan Anda akan sulit dikemudian hari. Kenapa? Karena pihak bank sudah tidak percaya pada Anda.

Lalu, bagaimana jika Anda memiliki penghasilan tetap? Meskipun Anda memiliki penghasilan tetap, pun harus tetap  hati-hati. Pastikan uang angsuran adalah “sisa” penghasilan Anda di setiap bulan. Anda harus memastikan bahwa Anda bisa menyisihkan uang sejumlah nominal angsuran pada tanggal tagihan.

Jangan lupa pertimbangkan kebutuhan pokok sehari-hari Anda, keluarga Anda, mungkin biaya studi anak-anak. Dan yang tidak kalah penting, Anda harus memikirkan “biaya jaga-jaga” semisal terjadi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan menimpa.

3. Kepemilikan Aset untuk Agunan

Sebagian bank mengharuskan Anda untuk mengagunkan properti Anda sebelum mengajukan pinjaman Bank. Kenapa bank melakukan itu? Tentu saja karena bank berjaga-jaga apabila nasabahnya gagal bayar, maka bisa jadi aset tersebut disita, lalu dilelang kepada publik.

Lalu, apa yang jadi pertimbangan untuk mengajukan pinjaman?

Anda harus mengerti risiko pinjam bank salah satunya adalah “penyitaan” oleh bank. Jika sudah seperti itu, maka Anda bisa jadi kehilangan hak milik. Untuk itu, sebisa mungkin jangan mengagunkan semua aset milik Anda, apalagi rumah yang Anda huni. Bisa jadi Anda menjadi gelandangan jika gagal membayar utang.

Saran kami adalah gunakan aset-aset yang bukan utama (meski rumah pun sebenarnya bisa untuk digadaikan). Pikirkan kembali bahwa pinjaman bank adalah untuk menambah kesejahteraan, bukan untuk “berjudi”. Mungkin yang harus dipertimbangkan untuk diagunkan adalah barang-barang seperti: kendaraan, tanah tidak produktif, rumah sekunder (jika punya lebih dari satu rumah), dan lain-lain yang mungkin Anda punya. Anda harus bijak dan hati-hati dalam memilih.

4. Jangan Terlalu Bernafsu

Mungkin pihak bank menawari Anda sejumlah pinjaman, dan mungkin jumlahnya besar. Lalu Anda gamang dan ragu, namun tertarik. Jika seperti itu yang terjadi, ingat! Anda tidak boleh bernafsu. Apa lagi, jika Anda membaca artikel ini sampai bagian ini, kemungkinan besar adalah “peminjam pemula” yang belum benar-benar pengalaman dalam hal utang bank.

Sebaiknya, Anda mencoba dulu dengan pinjaman-pinjaman kecil. Pelajari skema dan strategi untuk melunasinya. Dengan begitu, Anda akan siap mental jika suatu saat anda mempertimbangkan untuk pinjam bank, bahkan untuk yang ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah.

Selain itu, jika Anda terlalu bernafsu di luar batas kemampuan, Anda harus mengulang baca poin nomor 1, 2, dan, 3 yang telah dituliskan sebelumnya.

Baca: Pengalaman hutang bank ratusan juta dimulai dari 4 juta.

5. Kesehatan dan Harapan Hidup Anda

Pernah mendengar kisah seorang yang mati meninggalkan utang bank? Itulah yang akan terjadi jika Anda meninggal sebelum cicilan kredit lunas. Maka dari itu, pastikan Anda sehat untuk terus bekerja dan mendapatkan penghasilan untuk melunasi utang. Juga, sebisa mungkin Anda punya aset yang sewaktu-waktu bisa dicairkan jika Anda sakit keras atau bahkan meninggal dunia.

Simpulan Artikel Pertimbangan Sebelum Pinjam Bank

Demikian artikel Panduan Bank soal 5 pertimbangan sebelum meminjam bank agar Anda tak menyesal di kemudian hari. Untuk pertimbangan dari sudut pandang bank, Anda bisa mengubungi bank pilihan Anda atau menunjuk  akuntan untuk menganalisis keadaan Anda.

Ingat, Anda harus benar-benar matang mempertimbangkan hal-hal di atas agar tidak menyulitkan Anda dan keluarga Anda di kemudian hari. Anda pikir Anda bisa tenang di akhirat jika meninggalkan utang bank untuk anak cucu? Kami kira tidak…

Leave a Reply